Kita pun dulu bertemu tanpa alasan apa-apa. Di luar baik buruk, perhitungan atau persesuaian. Kita hanya menjalankan apa adanya. Sukma kita saling berbenih. Akhirnya kini lahir menjadi bidadari bersayap yang beterbangan di langit bumi kita. Berkibar-kibar sayapnya, berpendar-pendar matanya, memberi irama pada langkah waktu. Menyiram pohon tumbuhan jiwa padu. Belenggumu memerdekakanku. Belengguku memerdekakanmu. Belenggu dan kemerdekaan menyatu. Engkau adalah sungai yang mengalir dalam ruang perasaan dan pikiranku. Engkau adalah matahari yang menerbitkan kehidupanku. Kekasihku, terimalah seluruh gelap terangku. Sebab dari dalam cahaya matamu. Tuhan dengan tajam menatapku.
Amanda - Nafi